Modifikasi Metode Equity
Perusahaan
induk mencatat serta mengakui laba atau rugi perusahaan anak
yang ditampung dalam rekening Investasi Saham dan mengakui pembagian deviden
dari perusahaan anak sebagai realisasi dari/pencarian dari sebagian Investasi
pada perusahaan anak di sebut dengan metode yang konvensional. Pada segi ekonomis, laba yang didapat oleh perusahaan anak juga
harus diakui dan tercermin dalam laporan keuangan perusahaan induk.
Penyusuna
Neraca Konsolidasi
Kasus
PT. Kancil membeli 8000 saham pada PT.
Ayam yang telah beredar dengan kurs Rp. 2.500/lembar. Pembayaran dilakukan kas Rp. 10.000.000- dan
saham 600 lembar dan sisanya wesel bayar.
PT.
Kancil
|
PT. Ayam
|
|
Gedung
|
25.000
|
-
|
Mesin
|
15.000
|
-
|
Kendaraan
|
35.000
|
20.000
|
Utang dagang
|
2.000
|
1.000
|
Utang Bank
|
10.000
|
-
|
Utang Wesel
|
9.800
|
1.500
|
Modal Saham
|
81.000
|
-
|
Agio Saham
|
6.000
|
|
Pesediaan
|
-
|
5.000
|
Piutang
|
-
|
2.000
|
Kas
|
-
|
1.000
|
Investasi saham pada PT. Ayam (Perusahaan
Anak)
Modal saham= 20.000
Agio Saham = 2.000
Laba ditahan = 3.500
Jurnal untuk PT. Kancil (induk dalam ribuan)
Investasi PT. Ayam 20.800
Kas 10.000
Modal
Saham 6.000
Wesel
Bayar 4.800
PT. Kancil telah meguasai 8000 lembar saham PT. Ayam yaitu sama dengan 80% saham PT. Ayam. PT.
Kancil sebagai perusahaan induk dan perusahaan PT. Ayam sebagai perusahaan anak. Perusahaan
induk diwajibkan untuk membuat laporan neraca konsolidasi yang merupakan
gabungan antara neraca PT. Kancil
dan PT. Ayam (dalam ribuan):
Jumlah investasi pada PT. Ayam 8000 x
2600 Rp. 20.800.
Kas Rp.
10.000.
Modal saham PT. Kancil 600 x 10.000
Rp. 6.000. +
Rp. 16.000.–
Wesel bayar Rp.
4.800.
PT. Kancil
Neraca
5
Januari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar