JellyPages.com

Juni 21, 2012

KETAHANAN NASIONAL INDONESIA 1. *PEMBINAAN KETAHANAN NASIONAL DALAM BIDANG SOSIAL EKONOMI INDONESIA* Ketahanan nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghdapi segala macam ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung, yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional. Perekonomian adalah salah satu aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat,yang meliputi produksi,distribusi,serta konsumsi barang dan jasa dan dengan usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sistem perekonomian Indonesia dikenal sebagai sistem perekonomian kerakyatan. Dewasa ini, penyebab krisis ekonomi disebabkan oleh pengaruh global dan pengaruh nasional yaitu: 1. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi komunikasi informasi dan transportasi, menyebabkan dunia menjadi tanpa batas dan transparan. Proses globalisasi tercermin dalam globalisasi informasi dan ekonomi yang membawa sistem nilai yang positif dan negatif sehingga dapat mempengaruhi persatuan dan kesatuan bangsa. 2. Meningkatnya masalah perdagangan yang mempunyai dimensi politik merupakan hambatan bagi bangsa Indonesia untuk memperluas kegiatan perdagangan global sehingga menyebabkan krisis ekonomi bangsa. 3. Bangsa Indonesia sebagai bangsa majemuk yang terdiri atas berbagai suku bangsa, etnis, bahasa, dan agama yang berbeda-beda hingga menjadi titik rawan yang dapat menimbulkan perpecahan bangsa sehingga pada akhirnya krisis ekonomi melanda kehidupan bangsa. 4. Kepemimpinan nasional yang belum lepas dari KKN dan dapat menimbulkan krisis ekonomi. 5. Tingginya tingkat penganggguran yang dapat menimbulkan kesenjangan ekonomi antara yang kaya dan miskin sehingga dapat menimbulkan krisis ekonomi yang berlanjut. 6. Terbatasnya sarana dan prasarana ekonomi yang mempengaruhi arus masuknya barang dan jasa sehingga perkembangan ekonomi menjadi semakin sulit. 7. Pengaruh keamanan dalam negeri yang belum stabil mempengaruhi kelancaran pembangunan ekonomi sehingga krisis ekonomi menjadi berlanjut. Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi perekonomian bangsa yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan mewujudkan kemampuan rakyat. Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi nasional, maka diperlukan penanganan dalam berbagai aspek, yaitu: 1. Sistem ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata. 2. Ekonomi kerakyatan Indonesia harus bisa menjauhkan dan menghindari karakter monopoli dan juga asas liberalisme, dimana hanya ada satu pihak yang merasa di untungkan didalamnya. 3. Penegakan hukum internal negara dimana berfungsi untuk mencegah adanya kesalahan alur atau salah masuknya uang rakyat ketangan yang tidak seharusnya. 4. Menghindari asas etatisme, dimana suatu negara (negara Indonesia) boleh menerima bantuan dari negara lain, boleh menerima potensi ekonomi sektoral dari negara lain, asalkan tidak ketergantungan dan tidak di salah gunakan. 5. Sektor ekonomi dimantapkan secara seimbang antara sektor pertanian, perindustrian dan jasa. 6. Pemerataan pembangunan 7. Kemampuan bersaing Peranan ketahanan nasional dalam pemulihan krisis ekonomi: 1. Peranan konsepsi ketahanan Sebagai pedoman atau sarana untuk meningkatkan dan ketangguhan bangsa dengan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteran dan keamanan sehingga terwujudnya ketahanan ideologi, ketahanan politik, ketahanan ekonomi, ketahanan sosial budaya dan ketahanan keamanan. *2. Kondisi Kesejahteraan Rakyat dan Peran Pemerintah Dalam Pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia di Bidang Sosial* Awalnya pembangunan kesejahteraan sosial merupakan wujud komitmen Pemerintah untuk meningkatkan harkat dan martabat sebagian atau seluruh masyarakat yang menyandang permasalahan sosial. Upaya mengangkat tingkat kesejahteraan sosial tersebut, dapat dipandang sebagai bagian dari salah satu peran Pemerintah untuk membangun kesejahteraan sosial dan mencegah adanya disintegrasi sosial yang menurunkan harkat dan martabat bangsa. Berbanding terbalik dengan cita-cita itu, faktanya hingga saat ini jumlah pengangguran semakin meningkat dan disintegrasi sosial semakin menjadi-jadi. Di samping itu, perlu disadari bahwa Indonesia saat ini telah mengalami pergeseran sistem pemerintahan secara mendasar, dari sistem yang sentral menjadi desentralisasi. Hal ini guna menekan pada pemberian otonomi yang seluas-luasnya namun bertangggung jawab kepada daerah kabupaten dan kota sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Namun kembali lagi bahwa proses dari berjalannya sistem tersebut tidak sesuai dengan apa yang seharusnya dilaksanakan. Masih banyaknya pertentangan kepentingan (*conflict of interest*) berasal dari pihak berkuasa yang terjadi dikala pelaksanaan ini dilakukan. Akibatnya Kemiskinan, Kecacatan, Keterlantaran, Ketunaan Sosial, Keterpencilan dan Ketertinggalan, Akibat Bencana Alam dan Akibat Bencana Sosial kerap terjadi, bahkan menjamur di tanah kita tercinta. Intinya bahwa kesejahteraan masyarakat dan peran Pemerintah dalam pembinaan (ATHG) Ketahanan Nasional Indonesia khususnya di bidang sosial masih jauh dari harapan atau dengan kata lain Pemerintah beserta organ-organnya belum mampu menjalankan kewajibannya dengan baik/ good government. *Kondisi Kesejahteraan Rakyat dan Peran Pemerintah Dalam Pembinaan Ketahanan Nasional Bidang Ekonomi* Dalam ketahanan nasional pada bidang ekonomi Indonesia menyangangkut tentang kesejahteraan rakyatnya. dimana kondisi kesejahteraan ekonomi belum merata. sehingga berdampak pada gangguan atau masalah yang lebih banyak. contohnya karena kemiskinan membuat banyaknya kasus kejahatan, kematian, pendidikan dan kesehatan menurut sehingga upaya pemerintahdalam menangani hal ini amatlah penting agar ekonomi bangsa inidonesia dapat pulih dan kesejahteraan dapat terjamin. Peran dan Fungsi Pemerintah di Bidang Ekonomi 1. Fungsi stabilisasi, yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan dan keamanan. 2. Fungsi alokasi, yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa public, seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon. 3. Fungsi distribusi, yaitu fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi pendapatan masyarakat. Peran pemerintah sangat diperlukan dalam bidang ekonomi dalam suatu negara. dapat berupa intervensi secara langsung maupun tidak langsung contohnya dalam penentuan harga pasar untuk melindungi konsumen atau produsen melalui kebijakan penetapan harga minimum (*floor price*) dan kebijakan penetapan harga maksimum (*ceiling price*). pemberian subsidi dan penetapan pajak. 1. *Pengaruh Persaingan Negara Regional Dalam Pembinaan Ketahanan Nasional Bidang Sosial Ekonomi* Regional asia tenggara adalah salah satu daerah yang memiliki intensitas interaksi yang tinggi. Regional asia tenggara sendiri terdiri dari Indonesia, Malaysia, Singapore, Brunei Darussalam, Thailand, Myanmar, Kamboja, Vietnam dan Filipina. Terdapat banyak macam dari interaksi yang terjadi, dari sengketa wilayah sampai proses pembangunan. Persaingan adalah hal yang tidak aneh dalam regional asia tenggara. Banyak kasus persaingan dalam hal meng-klaim suatu kebudayaan terjadi di wilayah ini. Hal tersebut bisa terjadi karena adanya kemiripan diantara kebudayaan social masyarakat yang terdapat di wilayah regional tersebut. Dalam konteks hal ini, social ekonomi bisa digolongkan kedalam suatu bidang dalam ketahanan nasional. Konteks social ekonomi bisa termasuk kedalam konteks kebudayaan local yang bisa menjadi nilai pariwisata yang tinggi. Contoh yang kejadian yang sekarang sedang terjadi persaingan ketat adalah perjuangan agar Pulau Komodo bisa masuk kedalam tujuh keajaiban dunia, Indonesia sedang berjuang melawan negara-negara regional lainnya untuk mendapatkan suatu gelar tujuh keajaiban dunia yaitu Pulau Komodo tersebut. Secara social bangsa Indonesia akan mendapatkan suatu gelar yang sangat berharga dan secara ekonomi, Pulau Komodo bisa menjadi suatu objek wisata yang dapat mendatangkan banyak pendapatan untuk Indonesia *Pengaruh Persaingan Global Terhadap Ketahanan Sosial dan Ekonomi Indonesia* Globalisasi sebagai bentuk perubahan kehidupan ke arah yang lebih modern menjadikan teknologi baik itu informasi, komunikasi, dan lain-lain menjadi pilihan yang baik untuk penciptaan kesejahteraan. Sebagaimana kehidupan manusia yang kini sudah bergantung terhadap efek globalisasi menjadikan peran teknologi tersebut mencakup seluruh kehidupan manusia sejalan dengan perubahan global tersebut. Negara-negara maju dalam pemanfaatan globalisasi tersebut terbilang cukup efektif, dimana penggunaan teknologi yang ada memudahkan negara-negara maju dalam memajukan usaha bisnis (untuk mendorong perekonomian) dan pendidikan. Negara-negara maju yang seiring perubahan global menjadi lebih maju dan kuat dari segi ketahan sosial (oleh karena pendidikan yang diterapkan) dan ketahanan ekonomi (kegiatan yang dicapai suatu Negara melalui ekspor dan impor maupun dengan adanya *multinational corporation*) menciptakan persaingan global terhadap Negara maju itu sendiri, Negara berkembang ataupun Negara miskin. Negara-negara global dewasa ini saling bersaing untuk meningkatkan kesejahteraan warga negaranya dalam bidang sosial maupun ekonomi. Persaingan itu juga berpengaruh pada Indonesia. Indonesia sebagai Negara berkembang memiliki cukup sumber daya alam maupun sumber daya manusia untuk mengikuti persaingan tersebut. Namun, pembinaan ketahanan sosial yang kurang ditandai dengan kurangnya pendidikan warga Negara Indonesia sendiri. Kurangnya pendidikan dan pembinaan secara psikis menyebabkan mudahnya warga Negara terpengaruh ke hal-hal yang negatif yang justru menimbulkan keburukan dalam persaingan itu sendiri. Kurangnya pendidikan itu juga dipengaruhi oleh lemahnya ketahanan ekonomi di Indonesia. Bidang ekonomi dan sosial saling mempengaruhi dalam penciptaan persaingan ke arah yang lebih maju. Di Indonesia sendiri, lemahnya ketahanan ekonomi disebabkan karena kurangnya pengolahan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Kurangnya pengolahan itu karena sumber daya manusia (kurang mendapat pendidikan dan pengasahan skill) dalam mengolah sumber daya yang ada. Oleh karena itu, Indonesia lebih banyak mengimpor kebutuhan dalam negeri dari luar negeri. Karena produk luar negeri lebih murah dan kualitasnya lebih baik dari produk dalam negeri, rakyat yang sebagai pengguna lebih tertarik mengkonsumsi produk luar negeri. Hal ini menyebabkan Indonesia jauh dari persaingan di bidang ekonomi dan justru mematikan usahanya untuk bersaing dengan Negara-negara global. Bidang sosial yang dilihat dari pendidikan dan pembinaanya mempengaruhi ketahanan rakyat Indonesia di bidang sosial. Karena sulitnya rakyat dari segi ekonomi, dana untuk mencapai pendidikan susah dipenuhi, akhirnya banyak rakyat yang hingga kini tidak mendapat pendidikan secara formal. Seperti misalnya dari lingkungan internal, rakyat mudah sekali terprovokasi pada suatu hal padahal belum tentu tahu apa sebenarnya yang ada dalam hal tersebut. Pemisalan dari lingkungan eksternal seiring dari globalisasi yang sudah dijelaskan tadi, teknologi komunikasi dan informasi yang efeknya meluas secara global termasuk berefek ke seluruh Indonesia, menjadikan rakyat Indonesia rentan terpengaruh terhadap perubahan yang ada di luar negeri. Misalnya penggunaan media massa seperti Facebook yang awalnya menjadi *trendsetter* di Amerika, Inggris dan Negara-negara di luar Indonesia, rakyat Indonesia yang ketahanan sosialnya lemah menjadi terpengaruh dalam penggunaan media massa itu. Dari situlah Indonesia menjadi Negara yang lemah dari segi ketahanan sosial, karena mudahnya terpengaruh yang disebabkan oleh factor pendidikan dan pembinaan psikis. Hal-hal di atas yang sudah dijelaskan menjadikan Indonesia lemah dalam pengaruh persaingan negara-negara global dalam pembinaan ketahanan nasional di bidang sosial dan ekonomi. Seharusnya hal-hal tersebut lebih diperhatikan dalam memajukan Indonesia di dalam persaingan global. Indonesia sebagai Negara berkembang diharapkan mampu bersaing dengan Negara-negara global dari segi ketahanan di bidang sosial maupun ekonomi. Kesimpulannya suatu ketahanan nasional, bisa digolongkan menjadi suatu ketahanan terhadap identitas nasional yang tidak dapat tergantikan. Dengan mempertahankan identitas nasional yang ada, seperti memperkuat ekspor sumber daya alam dan mencanangkan untuk penggunaan produk dalam negeri untuk masyarakat Indonesia, membatasi masuknya impor dari pasar internasional dan menguatkan pasar domestik tentu menjadi suatu aksi ketahanan nasional di bidang ekonomi. Identitas nasional itu sendiri muncul dari nilai social yang dipertahankan, bila nilai social tersebut dapat bertahan dengan baik maka dengan sendirinya dapat mendatangkan keuntungan konkrit secara ekonomi yang dapat lebih menjaga kelangsungan pertahanan terhadap identitas nasional itu sendiri. Sumber : http://artofthinking2.blogdetik.com/2012/01/18/pembinaan-ketahanan-nasional-dalam-bidang-sosial-ekonomi-indonesia-2/